google-site-verification=0--nXkdUfv04a14U_ytjrROEBRhA9W68V6xxNv-O01U Metode Penelitian Sosial - Sosiologi - Kelas X - Sosiologi SMA dan SMK

Kami siap menghantarkan adik-adik camaba masuk Perguruan Tinggi Negeri dan Sekolah Kedinasan pilihan mu.

Metode Penelitian Sosial - Sosiologi - Kelas X

 METODE PENELITIAN SOSIAL

A. Pengertian Penelitian Sosial 

Penelitian sosial adalah suatu metode analisis dan merumuskan berbagai masalah sosial dengan maksud untuk menemukan aspek-aspek yang baru, memahami sebab musabab beserta interelasinya, mengoreksi mengadakan verifikasi bagi pengembangan teori-teori. 

B. Ciri-ciri Penelitian Sosial 

Sebagai kegiatan ilmiah, penelitian sosial juga memiliki ciri-ciri sebagaimana dijelaskan oleh Soedjono Dirdjosisworo sebagai berikut: 
  • 1. Sistematis, artinya bahasan tersusun secara teratur, berurutan menurut sistem. 
  • 2. Logis, artinya sesuai dengan logika, masuk akal, benar menurut penanalaran. 
  • 3. Empiris, artinya diperoleh dari pengalaman, penemuan, pengamatan. 
  • 4. Metodis, artinya berdasarkan metode yang kebenarannya diakui oleh penalaran. 
  • 5. Umum, artinya menggeneralisasi, meliputi keseluruhan tidak menyangkut yang khusus saja. 
  • 6. Akumulatif, artinya bertambah terus, makin berkembang, dinamis. 

C. Sikap dan Syarat Seorang Peneliti 

Cara Berpikir: 

1. Skeptis, 
artinya peneliti harus selalu  menanyakan bukti atau fakta. 
2. Analitis, 
artinya peneliti harus selalu  menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi. 
3. Kritis, 
artinya peneliti harus selalu mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika. 

Cara Bersikap: 

1. Objektif, 
artinya si peneliti harus dapat memisahkan pendapat pribadi dengan kenyataan. 
2. Kompeten, 
artinya seorang peneliti harus memiliki kompetensi (kemampuan) menyelenggarakan   penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu. 
3. Faktual, 
artinya seorang peneliti harus bekerja dengan menggunakan fakta. 
4. Jujur, 
seorang peneliti tidak memasukkan keinginannya sendiri kedalam data. 
5. Terbuka, 
seorang peneliti bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak lain tentang hasil penelitiannya. 

D. Fungsi Penelitian Sosial 

Dilihat dari fungsi atau tujuannya, penelitian sosial dibedakan menjadi lima macam yaitu: 
1. Penelitian Eksploratif (Explorative Research) 
Penelitian eksploratif (explorative research) adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan suatu pengetahuan baru yang sebelumnya belum ada. 
Misalnya, penelitian tentang etos kerja masyarakat suku Dayak di pedalaman Kalimantan. 

2. Penelitian Deskriptif 
Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai gejala atau fenomena. Penelitian ini bisa juga dikatakan sebagai kelanjutan dari penelitian eksploratif. 
Contoh, penelitian tentang kemiskinan di suatu daerah. 

3. Penelitian Eksplanatif 
Penelitian eksplanatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat. 
Contoh, penelitian tentang hubungan antara interaksi keluarga dengan kenakalan anak. 
4. Penelitian Verifikatif (Verificative Research) 
Penelitian verifikatif (verificative research) adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hasil penelitian sebelumnya, sehingga diperoleh hasil yang memperkuat atau menggugurkan teori atau hasil penelitian sebelumnya. Misalnya, penelitian untuk menguji teori konflik milik Ralp Dahrendorf. 
5. Penelitian Pengembangan (Development Research) 
Penelitian pengembangan (development research) adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan, memperluas, dan menggali lebih dalam sebuah teori yang dimiliki oleh ilmu tertentu. Melalui penelitian-penelitian ini tercipta teknologi-teknologi baru yang akhirnya dikenal dengan R dan D (Research and Development). 

E. Jenis-jenis Penelitian 

1. Berdasarkan bidang yang diteliti, 
dibagi menjadi dua yaitu penelitian sosial dan eksakta. 
2. Berdasarkan tempat penelitian, 
dapat dilakukan di laboratorium, kepustakaan dan lapangan. 
3. Berdasarkan hasil yang diperoleh, 
dapat berupa penelitian dasar dan penelitian terapan. 
4. Berdasarkan sifat masalahnya, 
dapat dibagi menjadi penelitian historis dan deskriptif. 

F. Metode Penelitian Sosial 

1. Penelitian Survey, 

adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosilogis maupun psikologis. 

2. Penelitian Ex Post Facto, 
yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. 

3. Penelitian Eksperimen, 
yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel independennya dimanipulasi oleh peneliti. 

4. Penelitian Naturalistic, 
metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami (sebagai lawannya) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. 

5. Policy Reserach, 
yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan pada masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. 

6. Action Research, 
merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat. 

Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah: 
1) situasi, 
2) perilaku, 
3) organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata. 

7. Penelitian Evaluasi, 
merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan. 

8. Penelitian Sejarah (Historis), 
berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu. Sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu. 

Tujuan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data diperoleh, sehingga ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan. 

G. Penyusunan Rancangan Penelitian 

Sebuah rancangan penelitian akan bermanfaat apabila memiliki syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat sebuah rancangan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Sistematis, 
artinya unsur-unsur yang ada dalam rancangan penelitian harus tersusun dalam urutan yang logis. 
b. Konsisten, 
artinya terdapat kesesuaian di antara unsur-unsur tersebut. 
c. Operasional, 
artinya dapat menjelaskan cara penelitian itu dilakukan. 

Secara umum, rancangan penelitian meliputi langkah-langkah, yaitu:

menentukan topik penelitian (latar belakang masalah), merumuskan masalah, menentukan objek penelitian, menentukan sumber data, dan menentukan pendekatan penelitian. 

1. Menentukan Topik Penelitian 

Dalam menentukan topik suatu penelitian terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 
a. Topik atau judul yang menarik minat 
b. Topik atau judul yang dipilih mampu untuk dilaksanakan peneliti, peneliti perlu mempertimbangkan beberapa hal yang berhubungan dengan: 
1) Tersedianya sumber data 
2) Perolehan data 
3) Tersedianya alat pengumpul data yang sesuai 
4) Tersedianya dana dan tenaga untuk pengumpulan data 
c. Judul hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti. 
d. Dalam menentukan topik atau judul haruslah dihindari terjadinya duplikasi dengan judul lain. 

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan agar judul atau topik kita memenuhi syarat sebagai judul atau topik yang tepat dan baik, yaitu: 
a. Judul ditulis dalam kalimat pernyataan bukan pertanyaan 
b. Cukup jelas, singkat dan tepat 
c. Berisi variabel-variabel yang akan diteliti 
d. Judul menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan penelitian yang dilakukan. 

2. Merumuskan Masalah 

Rumusan masalah penelitian yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: 
a. Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan 
b. Masalah dirumuskan dalam kalimat yang sederhana 
c. Rumusan masalah harus mencerminkan keinginan yang hendak dicapai 
d. Rumusan masalah tidak mempersulit pencarian data lapangan 
e. Rumusan masalah harus direfleksikan ke dalam judul penelitian 
Rumusan masalah lebih spesifik dan operasional daripada judul penelitian. Hal ini dimaksudkan agar peneliti lebih mudah dan terarah dalam menyusun instrumen pengumpul data, seperti kuesioner atau daftar pertanyaan wawancara. 

Berikut ini adalah contoh bahwa rumusan masalah lebih spesifik dan operasional daripada judul penelitian. 
Judul Penelitian: 
Minat remaja terhadap Akademi Fantasi Indosiar 
Rumusan masalah: 
Bagaimana minat remaja terhadap Akademi Fantasi Indosiar? 
Rumusan masalah dapat terdiri dari beberapa variabel. 

Variabel adalah faktor yang apabila diukur memerikan nilai yang bervariasi. 
Contoh jenis kelamin, tingkat kecerdasan, hasil belajar, usia. 
Contoh rumusan masalah penelitian yang menggunakan variabel: “Apakah latar belakang pendidikan yang berbeda memberi pengaruh terhadap prestasi kerjas karyawan PT. Rafa Indonet?” Variabel bebas: latar belakang pendidikan Variabel terikat: prestasi kerja karyawan 

3. Menyusun Hipotesis 

Hipotesis secara harfiah diartikan sebagai dugaan sementara tentang kemungkinan jawaban yang akan diperoleh si peneliti. Dalam suatu penelitian, hipotesis adalah suatu pernyataan yang menghubungkan dua variabel. Jadi, pernyataan dalam suatu hipotesis harus menyatakan dengan jelas bagaimana hubungan atau keterkaitan antara variabel-varibel yang ditentukan. 

4. Menentukan Variabel 

Setiap penelitian memang harus memiliki beberapa variabel. Pada hakikatnya, permasalahan penelitian pada akhirnya harus diterjemahkan dalam berbagai variabel penelitian agar permasalahan tersebut bisa terjawab dengan suatu penelitian. Variabel adalah setiap karakteristik yang memiliki variasi nilai. Variabel dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu menurut kedudukannya dalam analisis dan menurut jenis. 

Menurut kedudukannya dalam analisis 
a. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel terikat. 
b. Variabel terikat/tergantung (dependent variable) adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. 

5. Memilih Sampel Penelitian 

Sampel adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian (populasi). Tujuan penentuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati sebagian saja dari populasi. 

Suatu metode pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: 
a. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh popolasi yang diteliti 
b. Dapat menentukan hasil penelitian 
c. Sederhana dan mudah dilaksanakan 
d. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang serendah-rendahnya. 
e. Merupakan penghematan yang nyata dalam soal waktu, tentaga dan biaya. 

Cara-Cara Pengambilan Sampel:
a. Sampel Random (Sampel Acak) 
Acak maksudnya setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih ke dalam keseluruhan unit populasi. 
b. Sampel Berstrata (stratified sampling) 
Apabila populasi terbagi atas tingkat atau strata maka pengambilan sampel harus diwakili oleh setiap strata. Contohnya penelitian tentang kehadiran siswa, peneliti harus mengambil sampel dari wakil tiap-tiap tingkatan kelas. 
c. Sampel Wilayah (area sampling) 
Dilakukan apabila terdapat perbedaan ciri antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. Sampel wilayah adalah cara yang dilakukan dnegna mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Misalnya suatu Provinsi yang dibagi atas 10 daerah dipilih beberapa daerah secara random untuk dijadikan sampel. 
d. Cluster Sampling 
Adalah sampel yang ditarik dengan cara memilih secara random beberapa strata. Seluruh anggota strata yang terpilih atau sebagian besar dimasukkan ke dalam sampel. 
e. Sampel Proporsi 
Sampel ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Kadangkala banyaknya subjek pada setiap strata atau wilayah tidak sama, maka pengambilan subjek dari setiap strata atau wilayah ditentukan seimbang dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah. 
f. Sampel Bertujuan (purposif) 
Pemilihan sampel dilakukan atas dasar tujuan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. 

6. Mengenali Jenis-Jenis Data 

a. Pengertian 
Data ialah bahan keterangan yang berupa himpunan fakta-fakta, angka-angka, huruf-huruf, kata-kata, grafik, tabel, gambar dan lambing-lambang yang menyatakan sesuatu pemikiran, obyek, kondisi dan situasi. Dapat pula dikatakan bahwa data adalah kejadian-kejadian khas yang dinyatakan sebagai fakta tetapi dalam bentuk hasil pengukuran seperti jumlah pemuda yang putus sekolah, angka kematian bayi dan sebagainya. 

b. Kegunaan Data 
1) Untuk mengetahui atau memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Misalnya, pemerintah mengumpulkan data tentang pendidikan, data penduduk dan sebagainya. 
2) Untuk membuat keputusan atau memecahkan persoalan. Setiap persoalan yang timbul pasti ada penyebabnya. Memecahkan persoalan berarti berusaha menghilangkan faktor penyebab tersebut.
 
c. Jenis-jenis data 
Menurut cara memperoleh atau sumbernya, data terdiri dari: 
  • 1) Data primer, 
yaitu data yang dikumpulkan dari tangan pertama. Misalnya petugas sensus penduduk mendatangi setiap rumah tangga dan menanyakan tentang jumlah keluarga. 
  • 2) Data sekunder, 
yaitu data yang diperoleh dari pihak lain yang telah mengumpulkan dan mengolahnya. Misalnya suatu departemen memperoleh data dari Biro pusat statistik. 

Menurut sifatnya, data terdiri dari: 
  • 1) Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka. 
  • 2) Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka. 

7. Menentukan metode penelitian 

Dalam penelitian ada dua metode utama, yaitu metode kuantitif dan metode kualitatif. 
a. Metode kuantitatif, 
adalah metode yang menitikberatkan pada pengolahan data yang diklasifikasikan dengan angka. Contoh: - Penduduk kota Jambi berjumlah 175.000 jiwa - Jumlah petani di Desa Bagan Pete 5000 orang 
b. Metode kualitatif, 
adalah pendekatan yang dipakai untuk mendapatkan data dan tidak dinyatakan dengan angka. Contoh: - Siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Sungai Pagu rajin - Menurut pendapat siswa pembelajaran e-learning menyenangkan dan menantang 

8. Menentukan instrumen penelitian 

a. Instrumen Angket atau Kuesioner 
Angket atau kuesioner adalah metode pengumpulan data, instrumennya disebut sesuai dengan nama metodenya. Bentuk lembaran angket dapat berupa sejumlah pertanyaan tertulis, tujuannya untuk memperoleh informasi dari responden tentang apa yang ia alami dan ketahuinya. 

Bentuk kuesioner yang dibuat sebagai instrumen sangat beragam, seperti: 
  • · kuesioner terbuka, responden bebas menjawab dengan kalimatnya sendiri, bentuknya sama dengan kuesioner isian. 
  • · kuesioner tertutup, responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan, bentuknya sama dengan kuesioner pilihan ganda 
  • · kuesioner langsung, responden menjawab pertanyaan seputar dirinya 
  • · kuesioner tidak langsung, responden menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan orang lain 
  • · check list, yaitu daftar isian yang bersifat tertutup, responden tinggal membubuhkan tanda check pada kolom jawaban yang tersedia 
  • · skala bertingkat, jawaban responden dilengkapi dengan pernyataan bertingkat, biasanya menunjukkan skala sikap yang mencakup rentang dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju terhadap pernyataannya. 

Keuntungan kuesioner: 
a) Tidak memerlukan hadirnya peneliti. 
b) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden. 
c) Dapat dijawab oleh responden menurut waktu senggang responden.

Kelemahan kuesioner: 
a) Seringkali sukar dicari validitasnya 
b) Terkadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak jujur. 
c) Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahka kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat. 

b. Interview (wawancara) 
Interview yang sering disebut juga dengan wawancara atau kuesioer lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. 

Interview digunakan oleh peneliti untuk meneliti keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu. 

Ditinjau dari pelaksanaannya, maka interview dibedakan atas: 
· Interview bebas, 
di mana pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan. 
· Interview terpimpin, 
di mana pewawancara membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci. 
· Interview bebas terpimpin, 
yaitu antara kombinasi antara interview bebas dan interview terpimpin. 

Keunggulan teknik interview adalah: 
a) Peneliti memiliki peluang atau kesempatan memeperoleh respon atau jawaban yang relatif tinggi dari responden 
b) Peneliti dapat memebantu menjelaskan lebih, jika ternyata responden mengalami kesulitan menjawab yang diakibatkan ketidak jelasan pertanyaan 
c) Peneliti dapat mengontrol jawaban responden secara lebih teliti dengan mengamati reaksi atau tingkah laku yang diakibatkan oleh pertanyaan dalam proses interview 
d) Peneliti dapat memperoleh informasi yang tidak dapat diungkapkan dengan cara kuesioner ataupun observasi. 
1. Melakukan kegiatan pengumpulan data. 
2. Melakukan analisis data. 
3. Menarik sebuah kesimpulan. 
4. Menyusun hasil penelitian ke dalam sebuah laporan penelitian. 

H. Unsur-Unsur dalam Laporan Penelitian Sosial 

Rancangan penelitian memuat beberapa unsur yang mutlak harus ada, yaitu sebagai berikut:
1. Latar Belakang Masalah 
2. Perumusan Masalah 
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 
4. Tinjauan Pustaka (Studi Literatur) 
5. Kerangka Berpikir 
6. Hipotesis 
7. Pembahasan (Penjabaran Data) 8. Kesimpulan

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Metode Penelitian Sosial - Sosiologi - Kelas X"

Post a Comment